Pages

Picture

Picture

Samstag, 4. Januar 2014

Deutschland hat den 18. Deutschen Bundestag gewählt


Sprachniveau A2

Rund 62 Millionen  Menschen in Deutschland sind wahlberechtigt. Die ersten Ergebnisse am späten Abend des 22. Septembers zeigten eine Wahlbeteiligung von rund 70 Prozent. In 299 Wahlkreisen und 80.000 Wahllokalen ist die Wahl entschieden worden: Nach den ersten Ergebnissen hat die CDU die Wahlen gewonnen und Angela Merkel wird als Bundeskanzlerin weitere vier Jahre regieren.
 
Insgesamt sind 34 Parteien angetreten. 4.451 Personen kandidierten für den Bundestag. Das deutsche Parlament, der so genannte Bundestag, arbeitet in Berlin, der Hauptstadt Deutschlands. Die Spitzenkandidaten der großen Parteien waren die Bundeskanzlerin Angela Merkel (Christlich Demokratische Union - CDU) und Peer Steinbrück (SPD).
 

Politiker im Bundestag

 
Die Politiker im Bundestag heißen Abgeordnete. Sie wählen zum Beispiel den Bundeskanzler oder die Bundeskanzlerin. Sie entscheiden auch, wie viel Geld die Regierung ausgeben darf. Der Bundestag besteht zurzeit aus 620 Abgeordneten. Seit 1999 tagt der Bundestag in Berlin.
 
Frage A2: Zu welcher Partei gehört Angela Merkel, die aktuelle und künftige Bundeskanzlerin Deutschlands? (Text und Antworten in der Community)


Sprachniveau B2


Dazu etwas Statistik: Rund 62 Millionen  Menschen in Deutschland sind wahlberechtigt. Die ersten Ergebnisse am späten Abend des 22. Septembers zeigten eine Wahlbeteiligung von rund 70 Prozent.
Insgesamt sind 34 Parteien angetreten. 4.451 Personen kandidierten für den Bundestag. Das deutsche Parlament, der so genannte Bundestag, arbeitet in Berlin, der Hauptstadt Deutschlands. Die Spitzenkandidaten der großen Parteien waren die Bundeskanzlerin Angela Merkel (Christlich Demokratische Union - CDU) und Peer Steinbrück (SPD).
 
Nach den ersten Ergebnissen hat die CDU die Wahlen gewonnen und Angela Merkel wird als Bundeskanzlerin weitere vier Jahre regieren.
 

Erststimme und Zweitstimme

 
Die Politiker im Bundestag heißen Abgeordnete. Sie wählen zum Beispiel den Bundeskanzler oder die Bundeskanzlerin, der Chef oder die Chefin der Regierung. Sie entscheiden auch, wie viel Geld die Regierung ausgeben darf.
 
Der Bundestag besteht zurzeit aus 620 Abgeordneten, die für vier Jahre vom Volk gewählt werden. Die Abgeordneten gehören zu den verschiedenen Parteien, also zum Beispiel CDU und SPD. Seit 1999 tagt der Bundestag in Berlin. Der erste Deutsche Bundestag wurde am 14. August 1949 gewählt, er kam am 7. September 1949 zum ersten Mal zusammen.
 
Bei Bundestagswahlen kann man zwei Kreuze auf dem Stimmzettel machen. Mit der „Erststimme“ wählt man einen Kandidaten oder eine Kandidatin aus seinem Wahlkreis. Durch die Erststimme wird garantiert, dass jede Region in Deutschland im Bundestag vertreten ist. Die „Zweitstimme“ entscheidet darüber, welche Partei die Mehrheit im Bundestag hat.
 
Fragen B2: Wie viele Parteien sind zur Bundestagswahl 2013 angetreten? Welche Partei hat gewonnen? (Text und Antworten in der Community)


Freitag, 3. Januar 2014

Peran dan Fungsi Mahasiswa terhadap Usaha Perbaikan Pendidikan Indonesia

Mahasiswa memiliki posisi penting di masyarakat. Di sisi lain, mahasiswa adalah fase manusa yang paling optimal. Kekuatan fisik, kematangan pikiran, intelektualitas, seluruhnya sudah terdapat pada fase mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa mampu untuk memiliki kepekaan yang tinggi. Kepekaan terhadap kondisi kekinian bangsa, salah satunya di bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan aspek paling penting pada sebuah peradaban bangsa. Dengan memiliki pendidikan yang berkualitas dan berkarakter, sebuah bangsa dapat mengoptimalkan pembangunannya. Kelaparan, pengangguran, kemiskinan, tidakan kriminal, KKN, dan masalah – masalah sosial lainnya dapat teratasi. Terbentuknya sebuah bangsa yang bermartabat berawal dari pendidikan yang bermartabat pula.
Akan tetapi, kondisi pendidikan bangsa Indonesia sangat jauh dari yang dimimpikan. Bangsa yang konon pada jaman Mojopahit pernah menguasai Asia Tenggara ini telah dibodohkan penjajah Belanda selama 3,5 abad. Keterpurukan di bidang pendidikan itu belum juga tertuntaskan hingga saat ini.
Pada September 2001, hasil penelitian di Singapura menunjukkan bahwa sistem pendidikan nasional pada urutan 12 dari 12 negara Asia, ini lebih rendah dari Vietnam Senada dengan  itu, di tahun 2000 hasil penelitian program pembangunan PBB (UNDP) menunjukkan kualitas SDM Indonesia di urutan 109 dari 174 negara, jauh dibandingkan negara tetangga seperti Singapura di urutan 24, Malaysia di urutan 61,Thailand di urutan 76 dan Philipina di urutan 77.
Lebih ironis lagi jika kita berkaca pada laporan International Institute of Management Development pada tahun 2000 yang menyebutkan, dari 48 negara yang diukur, daya saing SDM Indonesia menempati urutan ke-47, sementara Thailand 34, Filipina 32, Malaysia 27, Singapura 2. Salah satu faktor penting yang menyebabkan rendahnya peringkat HDI Indonesia adalah angka partisipasi pendidikan. Data dari Balitbang Depdiknas menyebutkan angka partisipasi murni (APM) pada jenjang SD/MI 94,44, SLTP/MTs 54,81, dan SLTA 31,46. Angka yang diperoleh Indonesia itu masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga. Angka partisipasi kombinasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi Indonesia sekitar (64%), Malaysia 65%, Singapura 73%, Filipina 82%, dan Korea Selatan 90%.
Banyak hal yang menyebabkan kondisi pendidikan di Indonesia terpuruk seperti ini. Sistem pendidikan di Indonesia yang tidak stabil, anggaran pendidikan Indonesia yang kurang tepat sasaran, kualitas sumber daya pengajar yang kurang diperhatikan, serta infrastruktur yang kurang memadahi menjadi faktor penghambat kemajuan pendidikan di Indonesia.
Sistem pendidikan di Indonesia selalu berubah setiap negeri ini berganti kepemimpinan. Selama saat saya menjalani pendidikan dasar 12 tahun misalnya. Pada saat saya SD, kurikulum pendidikan menggunakan kurikulum 94. Saat SMP, kurikulum berubah menjadi KBK. Dan saat SMA, kurikulum kembali berubah, menjadi KTSP. Ternyata itu sudah terjadi sejak tahun 1950 ketika kurikulum pertama, “Rencana Pelajaran Terurai” diterapkan. Itu baru masalah di kurikulum pendidikan. Belum lagi tentang buku paket pembelajaran, tujuan pembelajaran, silabus pengajaran, dan poin – poin kecil pada sistem pendidikan yang lainnya.
Menurut MK UU APBN 2006 menyalahi amanah konstitusi UUD 1945 pada amendemen ke empat (18/8/2002), Pasal 31 ayat (4), Negara mengalokasikan sekurang – kurangnya 20% dari APBN. Akan tetapi realisasi hal tersebut tidak berjalan semulus yang direncanakan. Bisa saja benar jika 20% dari APBN disalurkan untuk pendidikan, namun sudah tepat sasaran kah? Penyaluran BOS dan bantuan pendidikan yang lain masih belum tepat sasaran.
Guru merupakan entitas yang berhubungan langsung dengan pelajar. Guru yang inspiratif dapat menetaskan pelajar – pelajar yang prestatif. Namun, apakah kualitas guru sebagai pendidik generasi penerus bangsa ini sudah terkualifikasi dan terkontrol dengan benar? Memang benar program sertifikasi pengajar sudah dilakukan. Namun, seberapa efektif kah program tersebut dijalankan? Belum terdapat data yang menjelaskan hal tersebut.
Infrastuktur pendidikan yang belum memadahi menjadi penyebab selanjutnya. Jika Indonesia hanya pulau Jawa, tingkat pembangunan infrastuktur bidang pendidikan bisa dibilang bagus. Akan tetapi, Sulawesi, Sumatra, Irian Jaya juga merupakan bagian dari Indonesia. Sudahkah infrastuktur pendidikan di sana memadahi? Hal ini juga berdampak pada ketidakmerataan tingkat pendidikan di Indonesia.
Beberapa faktor penghambat manjunya pendidikan tersebut, ada sebuah penyebab yang melatarbelakanginya. Ialah belum adanya realisasi dari Visi Pendidikan Indonesia jangka panjang. Sebuah visi yang jelas dapat mengarahkan seluruh entitas yang ada di dalamnya. Sistem pendidikan, realisasi 20% dana APBN untuk pendidikan, penyikapan dari seluruh stakeholder di bidang pendidikan, dan perbaikan infrastruktur mengacu pada visi yang sama. Dari visi yang terintegrasi tersebut, diharapkan seluruh elemen bisa bergerak sinergis menuju pendidikan Indonesia yang berkarakter dan bermartabat.
Mahasiswa seharusnya peka menanggapi masalah seputar pendidikan ini. Karena pada hakekatnya, mahasiswa merupakan konsumen pendidikan. Mahasiswa merupakan entitas yang bisa menikmati pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu, bukan saatnya bagi mahasiswa untuk bersifat egois, melakukan demonstrasi atas kebijakan pendidikan di kampus saja. Sekarang saatnya mahasiswa harus memikirkan selusi atas permasalahan di dunia pendidikan ini.
Memang benar, mahasiswa tidak mungkin membuat keputusan strategis mengenai sistem pendidikan, meningkatkan kualitas guru dengan mengadakan program sertifikasi mandiri, membangun infrastuktur secara mandiri, dan hal – hal yang bersifat strategis lainnya. Lantas, bagaimana mahasiswa menyikapi dan memberi solusi atas permasalahan ini?
Peran dan Fungsi Mahasiswa lah yang seharusnya dapat diterapkan sebagai solusi di bidang pendidikan ini. Dengan mengamalkan PFM, mahasiswa bisa membuat suatu pemikiran yang rekonstruktif dan solutif terhadap permasalahan seputar pendidikan di bangsa ini. Buah pikiran tersebut dapat disumbangkan kepada pihak terkait. Selain itu mahasiswa bisa melakukan kontrol terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, komunikasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dapat berjalan dengan baik dengan menghasilkan  suatu solusi bagi kebuntuan permasalahan pendidikan.
Mahasiswa sebagai generasi intelektual hanya bisa dihargai eksistensinya dengan kualitas intelektualnya pula, bukan dengan hal lainnya. Jika mahasiswa sudah tidak lagi bisa mengandalkan kecemerlangan intelektualnya, maka kemampuan lain apa yang bisa dipertaruhkan mahasiswa bagi negara ini. Oleh karena itu mahasiswa memiliki kontribusi yang besar terhadap peningkatan mutu pendidikan bangsa. Kontribusi itu bisa berupa:
· Pengembangan Potensi Diri
Mahasiswa mengembangkan potensi dirinya sebagai bentuk kesadaran akan hakikat pendidikan yang mendasar.
· Melakukan Kontrol Kebijakan Pemerintah
Sesuai dengan peran dan fungsinya, mahasiswa wajib melakukan kontrol kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan menegnai penentuan arah dan karakteristik pendidikan bangsa.
· Memenuhi Kebutuhan akan Perbaikan Sistem Pendidikan Nasional
Mahasiswa seharusnya mampu menjawab dan memberi solusi atas kebutuhan – kebutuhan akan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Hal yang paling sederhana adalah dengan berprestasi di bidang kita masing – masing. Dengan seperti itu, akan lahir banyak ahli di banyak bidang. Ahli – ahli tersebut sekaligus sebagai pemberi solusi terhadap permasalahan pendidikan di Indonesia.
Dengan menerapkan usaha – usaha tersebut, diharapkan mahasiswa benar – benar berperan dalam perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Indonesia tidak butuh wacana untuk berubah. Indonesia butuh peubah, entitas yang bisa mengubah keterpurukan, menjadi kemakmuran. Mahasiswa harus mampu menjadi entitas peubah itu, demi Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

Artikel ini ditulis oleh Nurkholis Mistari

Mengenal Lebih Dekat Basis Pendidikan Karakter

Pesantren menduduki posisi yang unik dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu hal unik yang mendapat banyak pujian adalah keberhasilannya dalam menanamkan pendidikan karakter. Sehingga tidaklah mengherankan jika dalam beberapa tahun terakhir ini banyak pakar pendidikan tertarik  mengadopsi pola pendidikan pesantren ke dalam  pendidikan umum (SD, SMP, SMU, perguruan tinggi).
Keberhasilan pendidikan karakter di pesantren  ini tidak lahir di ruang hampa tetapi merupakan sebuah pola pendidikan yang dikembangkan secara konsisten dalam semua aspeknya. Misalnya saja keteladanan, sopan santun, kesederhanaan, kemandirian, pemahaman dan pendalaman ilmu agama serta masih banyak aspek lainnya.

Setidaknya hal  tersebut tersirat dari pengamatan penulis saat menyertai Prof Dr Laode M Kamaluddin (Rektor Unissula) dalam kunjungan ke berbagai pondok pesantren sepanjang tahun 2011  ini. Rektor ingin menjalin silaturahmi serta membangun komunikasi langsung dengan para Ustad dan Kyai serta mendengar aspirasi dari para santri.

Sowan

Saat sowan dengan Mudir Ma'had Ustad Drs Ma'ruf Rohmat dan para asatid (guru) di pondok pesantren modern Islam (PPMI) Assalaam Sukoharjo (9/2). Ada banyak pelajaran penting tentang pendidikan karakter yang penulis tangkap. Misalnya saja saat salah seorang guru mengataan tentang betapa beratnya tantangan mendidik anak di zaman sekarang ini “Di sini semua santri kita ajarkan ilmu agama, kita biasakan disiplin, tertib, sopan, tapi pembiasaan itu tidak mudah karena pembiasaan yang berbulan bulan itu terkadang bisa juga luntur saat mereka pulang liburan beberapa minggu. Masih menurut guru tersebut “Itulah mengapa mengasramakan mereka menjadi hal penting dimana kita bisa memonitor 24 jam, bayangkan jika mereka ngekos di luar kita tidak tahu aktifitas mereka”.

Dari situ kita bisa mengambil banyak pelajaran penting misalnya saja pendidikan yang baik mengharuskan adanya pembiasaan pembiasaan baik, yang harus pula dilakukan secara konsisten. Monitoring juga menjadi kata kunci yang tampaknya tidak mudah dilakukan oleh lembaga pendidikan manapun jika tidak dilakukan dengan mengasramakan peserta didik. Sehingga tidaklah mengherankan jika mengasramakan menjadi salah satu keunggulan pendidikan pesantren.

Saat mengunjungi pesantren Futuhiyah Meranggen Demak (18/1), banyak cerita menarik yang penulis catat misalnya saja saat KH Hanif Muslih mengatakan tentang ada beberapa fihak yang ingin memberikan bantuan kepada sekolah- sekolah di bawah yayasan Futuhiyah namun mengharuskan berbagai persyaratan. Masih menurut Kyai Muslih sebaiknya kalau mau membantu ya membantu saja jika tidak pun  lembaga pendidikannya masih tetap bisa berjalan.

Pendidikan karakter seperti ini penting dan ironisnya sering kita lupakan. Bukankah sesuatu hal yang esensial tetap berusaha berdiri di atas kemampuan diri sendiri (berdikari), percaya diri, dan mengedepankan kesederhanaan dan ketegasan. Bukankah teramat banyak kehancuran yang diawali dari istilah membantu yang ujung ujungnya menjerat dan akhirnya menjadi beban yang teramat berat. Juga teramat banyak kerugian yang ditimbulkan dari sebuah ketidaktegasan (karakter tidak tegas). Risalah kenabian yang di pelajari di pesantren yang mengajarkan pentingnya bersikap jelas dan tegas tentu akan membentuk karakter yang unggul juga. Santri diajarkan untuk mampu membuat batasan yang jelas misalnya saja tentang halal haram, yang boleh dan yang tidak boleh bukankah risalah kenabian itu juga jelas yang haram itu jelas dan yang halal itu juga jelas. Santri juga diajarkan mengatakan yang benar meskipun itu pahit

Demikian halnya saat berdialog dengan para santri ada juga hal yang menarik misalnya mereka menyambut baik silaturahmi Unissula dan bahkan menyayangkan kenapa tidak dari dulu padahal banyak hal yang ingin mereka ketahui seperti seluk beluk perguruan tinggi”. Tampaknya persahabatan, keterbukaan  dan mau berdialog menjadi salah satu karakter unik pesantren yang membuat  mereka begitu dekat dengan masyarakat. Ini salah satu pelajaran penting yang terkadang  acap kali di abaikan bahkan oleh orang orang terdidik sekalipun.

Bukankah salah satu esensi penting dalam hidup adalah menjadi manusia yang mampu memberikan manfaat pada orang lain. Dimana hal itu akan lebih maksimal jika dilakukan oleh orang orang yang terdidik. Sehingga semakin berpendidikan tinggi semestinya seseorang bisa semakin dekat dan menyelami permasalahan permasalahan masyarakat bukan justru sebaliknya menjadi pribadi layaknya menara gading yang susah dijangkau dan mengambil jarak dengan masyarakat.

Saat rombongan Unissula sowan ke Pesantren Girikesumo yang di asuh oleh KH Munif Zuhri juga banyak hal menarik yang penulis catat. Misalnya saja Kyai Munif senang membangun kerjasama dengan universitas karena universitas biasanya unggul dalam iptek sedangkan pesantren kuat dalam hal ruhaniayah dan spiritualitas. Jika dua hal tersebut di satukan maka akan memberikan banyak mafaat bagi umat.

Ada banyak pembelajaran penting yang disampaikan Kyai Munif dalam pertemuan tersebut namun dari hal di atas saja kita seakan diingatkan kembali tentang pentingnya membangun persatuan, kebersamaan (membangun jamaah) untuk kemaslahatan umat. Menempatkan pesantren sebagai tempat bertanya dan meminta nasihat juga sebuah hal yang selayaknya dilakukan oleh umat karena pesantren merupakan basis pembangunan ruhani dan spiritualitas jelas dan teruji.

Tentu masih banyak hal menarik jika berbicara tentang  pesantren, namun dari beberapa kunjungan itu saja penulis bisa mengambil benang merah yakni ada begitu banyak pendidikan karakter unggul yang telah dibudayakan di sana sejak ratusan tahun lalu. Dimana hal tersebut mempertegas dan memperjelas posisi pesantren dalam pembangunan karakter bangsa selama ini.

Tampaknya tidak terlalu berlebihan dan cukup logis jika menyimak pernyataan Mendiknas M Nuh dalam seminar nasional pendidikan karakter bangsa melalui pola pendidikan pesantren yang dihelat tahun lalu di Jakarta. Ia mengatakan bahwa pola-pola pendidikan berbasis karakter yang berkembang di pondok pesantren dinilai berhasil. Sehingga Kementerian Pendidikan Nasional ingin memasukkan tradisi pendidikan pesantren ke sekolah umum.

Masih menurut Mendiknas Dia menyatakan, pada 2011 pendidikan karakter akan dijadikan gerbang untuk menanamkan karakter mulai dari sekolah. Kita tunggu saja realisasinya

Cerita Tentang Katak Kecil


Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil,…
… yang berlomba-lomba
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama  mengelilingi menara untuk menyaksikan  perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta…
Perlombaan pun dimulai…
Secara jujur:
Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara.
Terdengar ada yang berkata:
“Oh, jalannya terlalu susahhhhh!!
Mereka  TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak.”
atau:
“Tidak ada kesempatan untuk berhasil…Menaranya terlalu tinggi…!!
Katak-Katak kecil mulai berjatuhan. Satu persatu…
… Kecuali mereka  yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi…dan semakin tinggi..
Penonton terus bersorak
“Terlalu susah!!! Tak seekor pun yang akan berhasil!!!”
Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah…
…Tapi ada  SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi…
Dia tak kenal menyerah kalah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali  seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi  satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?
Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan?
Ternyata…
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!
Nasihat dari cerita ini adalah:
Jangan sekali kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis…
…karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita dan menjauhkannya dari kita.
Selalulah ingat kata-kata bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita!
Karena itu:
Selalu tetap….
POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa KITA tidak bisa mencapai cita-cita kita!

33 Pesan Nabi – Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut



———————————————————————————————-
1. ORANG YANG HATINYA TERGANTUNG DI MESJID
Didepan sekolah ada preman yang ingin membeli es cendol
Preman     : Pak gw pesen es nya dong serebu !
Penjual es : iya sebentar saya buatkan dulu ya mas
Lalu terdengar suara adzan berkumandang, ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR
Penjual es : Mas ini es nya. Silahkan !
Preman     : Ahh..akhirnya
Penjual es : Mas saya tinggal dulu sebentar, saya mau solat
Preman     : Hah ? yakin lu ? emang lu ga takut dagangan lu diambil orang ?
Penjual es : Saya lebih takut lagi kalau tidak dapat shaf pertama mas
Preman     : Oohh…so swit. Paakk Gw ikut dong !
———————————————————————————————-
2. ADAB MAKAN
Saat liburan A diajak bosnya untuk makan di hotel mewah bersama B
A : Wahh keren banget nih hotel, gede cing !
B : Enjeh apik yo
A : Lu udah pernah makan di hotel belom ? Si bos mau traktir steak nih. Lu jangan ndeso ya !
B : Enjeh mas
Setelah memesan, steak pun datang. A memegang garpu ditangan kiri dan pisau ditangan kanan sementara B sebaliknya
A : Dasar ndeso lu. Dimana-mana makan steak garpunya ditangan kiri, pisaunya dikanan
B : Enjeh saya tahu, tapi lebih baik saya ndeso dihadapan manusia daripada saya ndeso dihadapan ALLAH dan RASULULLAH
Dari Umar Bin Abu Salamah, Rasulullah saw bersabda : Hai anak muda, bacalah “bismillah”. Makanlah dengan mempergunakan tangan kanan dan ambilah dari piring yang berada dekat denganmu saja (H.R. Bukhari)
Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda : Apabila kamu makan dan minum, makan dan minumlah dengan tangan kanan, karena hanya setan yang makan minum dengan tangan kiri (H.R. Muslim)
———————————————————————————————-
3. KORUPSI
sebentar lagi masuk kuliah, karena terburu-buru A tidak memakai helm
A : ayo cepetan, bentar lagi telat nih !
B : Lu yang lama, gw nungguin dari tadi !
Ketika di perempatan rawamangun, A melihat kanan kiri. Sementara B deg-degan takut kena tilang polisi
A : Mudah-mudahan aja ga ada polisi
Tiba-tiba, PRIIITTT PRIIITT !
Polisi : Stop ! bisa lihat surat-suratnya mas ? sudah tahu kesalahannya ?
B      : Iya pak maaf, tadi buru-buru sih jadi lupa
Polisi : Mas kami tilang
A      : Udah damai aja damai
Polisi : Astagfirullah
Karena cuaca panas, Pak polisi mengajak mereka duduk dan minum es sebentar
Polisi : Gaji saya memang tidak terlalu besar, tapi Alhamdulillah, Allah mencukupkan kebutuhan keluarga saya. Memang ada teman yang gelap mata, mamakan uang damai, uang suap, uang keamanan. Tapi ada juga yang tegas menolak, kami sadar uang panas, ujung-ujungny membaka. Membakar kehormatan kami, anak-anak kami dan akhirnya membakar diri kami. Jaman rasul menggelapkan sepotong baju atau jarum saja bisa masuk neraka, apalagi uang suap berkali-kali. saya juga takut suatu ketika terbawa arus, saya ingin mengundurkan diri. Tapi di Indonesia ini bagian mana yang benar-benar bersih. Jadi saya bertekad untuk bertahan dan berladang kebajikan. Disini mungkin golongan seperti kami tidak terlihat masyarakat. Tapi ALLAH MAHA MELIHAT
B      : Huuuaaa….Pak kami rindu sosok polisi seperti bapak. Alhamdulillah masih ada polisi baik
A      : Tilang saya pak ditilang 100 pun saya ikhlas
Polisi : Loh ???
Rasulullah bersabda : Barang siapa yang kami angkat di antara kamu memangku suatu jabatan, lalu disembunyikannya terhadap kami sebuah jarum atau yang lebih kecil dari itu, maka perbuatannya itu adalah penggelapan. Dia akan datang pada hari kiamat membawa barang yang digelapkanya itu (H.R Muslim)
Sumber : Buku ” 33 Pesan Nabi – Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut “

10 KIAT REZEKI LANCAR

1. TAWAKKAL KEPADA ALLAH SWT
“Barang siapa bertawakal kepada Allah (SWT), niscaya Allah (SWT) mencukupkan (kebutuhannya).” (QS. At-Thalaq: 3)
“Seandainya kamu bertawakal kepada Allah (SWT) dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan sore hari telah kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Hakim).
2. BANYAK ISTIGHFAR
Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kubra no. 10665)
3.TINGGALKAN DOSA
“… Dan seorang manusia akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” (HR. Tirmidzi)
4. BANYAK ZIKIR
“(Yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah (SWT). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (SWT) hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
5. BAKTI KEPADA ORANG TUA
“Siapa berbakti kepada orang tuanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah Swt akan memperpanjang umurnya.” (HR. Abu Ya’ala, Thabrani, Asybahani dan Hakim)
6. BANYAK AMAL SOLEH & MEMBANTU KESULITAN ORANG YANG LEMAH
“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu.” (HR. Bukhari)
“Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah Swt) akan menunaikan hajatnya” (HR Muslim)
7. BANYAK SILATURAHMI
“Barang siapa ingin dilapangkan rizkinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi atau menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari)
8. BANYAK SEDEKAH
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid: 18)
9. TAHAJJUD
Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR. Bukhari Muslim)
10. BANYAK BERSYUKUR & TIDAK LALAI DALAM BERIBADAH
“Sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat keras.” (QS. Ibrahim: 7)
“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku, maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)

17 Hal yang harus diingat


1. Jika sudah terjadi masalah, tdk harus dihindari (bingung), tapi HARUS DIHADAPI dengan tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai/ ada jalan keluarnya.
2. Menghadapi semua hal, tdk boleh berpikir negatif, seperti: "saya pasti tdk mampu", "saya tdk bisa", dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti: "saya bisa, pasti ada jalan keluarnya" dan lain lain.
3. Sudah dan senang semuanya tergantung pikiran saja!! ( Pikiran adalah pelopor!!). Jadi jaga pikiran kita baik - baik. Jangan pikir yang jelek/negatif. Selalu berpikir yang positif (baik).

4. Segala kesulitan/kesusahan akan berakhir. sebesar apapun masalahnya akan selesai juga dengan berjalannya waktu. Seperti pepatah mengatakan : TIDAK ADA PESTA YANG TIDAK BERAKHIR.

5. Orang yg sukses 85% ditentukan dari sikap/prilaku, 15% baru ditentukan ketrampilan. Jadi sikap kita dalam hidup ini sangat penting.

6. Segala sesuatu berubah (anicca). Kita tdk perlu susah. Misalnya : sekarang susahnya, selanjutnya pasti berubah menjadi senang. sekarang ada orang yang tdk senang pada kita, suatu saat nanti akan baik juga.

7. Hukum karma, berarti berbuat baik akan mendapat hasil baik dan sebaliknya, seperti tanam padi, pasti panen padi. Ingat!! Usahakan setiap saat selalu berbuat (tanam) kebaikan agar mendapatkan (panen) kebaikan. Jgn melakukan kejahatan. Dan jgn berharap mendapat balasan dari perbuatan baik kita!!!

8. Kesehatan asalah paling nomor satu (berhaga). Jaga kesehatan kita dengan olahraga, istirahat yang cukup dan jangan makan sembarangan.
9. Hidup ini penuh dengan masalah/persoalan/penderitaan. Jadi kita sdh tahu TIDAK MUNGKIN SELALU LANCAR/TENANG. Siapkan mental, tabah, sabar dan tenaga untuk menghadapinya. itulah kenyataan hidup yang harus dihadapi oleh setiap manusia.

10. Masa depan seseorang sangat tergantung pada sikap dan buku buku yang dibaca. Jadi membaca sangat penting dan menentukan masa depan seseorang.

11. Jangan membicarakan kejelekan orang lain, karena kita akan dinilai jelek
oleh orang yg mendengarkannya.

12. Pergaulan sangat penting dan merupakan salah satu kunci sukses. Boleh bergaul dengan orang jahat maupun baik asal kita HARUS TAHU DIRI/JANGAN TERPENGARUH LINGKUNGAN. Lebih baik lagi apabila kita bisa menuntun yang jahat ke jalan yang benar.

13. Budi orang tua, tidak dapat dibayar dengan apapun juga. begitu juga dengan
budi orang2 yang telah membantu kita.

14. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan minder dengan kekurangan kita. dan jangan iri dengan kelebihan orang. HARGAILAH DIRIMU APA ADANYA!!!\

15. JANGAN MEMPERTENTANGKAN (MEMPERDEBATKAN) hal hal kecil yang tdk berguna
dengan siapapun juga.
16. Kunci sukses dlm hidup ini, selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, bekerja keras, rajin berdoa/sembahyang, banyak berbuat baik serta tdk blh berputus asa.

17. Jangan Menilai orang dari Harta(kekayaan), penampilan ataupun kondisi
fisik. Semua orang itu SAMA!!!